Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 28 April 2009

Produk Nata De Coco

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Nata de coco adalah nata hasil fermentasi yang dibuat dari bahan baku air kelapa dengan bantuan bakteri Acetobacter Xylinum. Nata sendiri adalah nama yang berasal dari negara Filipina untuk menyebut suatu pertumbuhan yang menyerupai gel yang terapung pada permukaan medium yang mengandung gula dan asam yang dihasilkan oleh mikroorganisme Acetobacter Xylinum. Kata nata mungkin berasal dari bahasa Spanyol nadar yang berarti berenang. Rupanya istilah tersebut diturunkan dari kata latin yaitu natare yang berarti terapung (Collado, 1986).

Seperti halnya pembuatan beberapa makanan atau minuman hasil fermentasi, pembuatan nata juga memerlukan bibit. Bibit tape biasa disebut ragi, bibit tempe disebut usar, dan bibit nata de coco disebut starter. Bibit nata de coco merupakan suspensi sel A. xylinum. Untuk dapat membuat bibit nata de coco seseorang perlu mengetahui sifat-sifat dari bakteri ini. Nata de coco berbentuk padat, berwarna putih, transparan dan bertekstur kenyal. Selain banyak diminati karena rasanya yang enak dan kaya serat, pembuatan nata de coco pun tidak sulit dan biaya yang dibutuhkan tidak banyak sehingga dapat sebagai alternatif usaha yang dapat memberikan keuntungan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi nata de coco adalah:

1. Jenis bibit yang digunakan, yaitu bakteri jenis Acetobacter. Dari sekian bayak jenis bakteri Acetobacter yang sering digunakan adalah bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri ini tahan di dalam kondisi asam namun juga tidak boleh terlalu asam.

2. Media fermentasi yang digunakan, yaitu air kelapa yang memiliki mineral dan vitamin, baik air kelapa segar atau yang sudah tidak segar, selain itu media juga harus memilki kandungan gizi untuk tumbuh mikroba atau bibit, yaitu sumber karbon yang berasal dari gula, sumber nitrogen dari urea atau ZA, juga penambah asam dari asam cuka.

3. Kondisi lingkungan pemeraman. Yaitu kondisi lingkungan yang baik untuk tumbuh mikroorganisme atau bibit yang meliputi kadar asam dan nutrisi pada media, suhu lungkungan, juga goncangan pada media.

Tidak ada komentar: